Monday, 7 April 2014

Awas! 80 Peratus Gula-Gula Getah Dan Jeli Diperbuat Dari Kulit Babi

jeli-babi
80% produk gula gula getah dan jeli telah disahkan adalah dari kulit babi jika tiada logo halal jakim. Industri gula gula getah dan jelisememangnya dimonopoli oleh kaum cina.
Jadi pada mereka yang masih mahu makan gula gula getah atau jeli, pastikan ada logo halal Jakim. Kerana kajian sudah mengesahkan 80% gula gula getah dan jeli majoriti yang tiada logo halal Jakim adalah dari kulit babi.
Aku pasti ramai antara kita tak tahu tentang ini, kerana dulu kita tidak merasakan bahawa peniaga dan usahawan cina ini akan berbuat demikian. Tetapi ini lah realiti dan fakta. Yang mana masih pertahankan, mungkin sudah biasa menelan dan kunyah kulit babi. Sebab itu tidak percaya walau kita sudah maklumkan.

Subhanallah! Jejaka Yahudi Ini Mengislamkan Jutaan Orang

Subhanallah-Jejaka-Yahudi-Ini-Mengislamkan-Jutaan-Orang
Subhanallah ! Jejaka Yahudi Ini Mengislamkan Jutaan Orang | Jad adalah seorang jejaka keturunan Yahudi. Di pertengahan hidupnya, ia memeluk agama Islam. Setelah bersyahadat, ia mengubah namanya menjadi Jadullah Al-Qur’ani.
Jad pun memutuskan hidupnya untuk berkhidmat dalam dakwah Islamiyah. Dia berdakwah ke negara-negara Afrika dan berhasil mengislamkan jutaan orang.
Sejatinya, Ibunda Jadullah adalah Yahudi fanatik, seorang dosen di salah satu lembaga tinggi. Namun di tahun 2005, dua tahun setelah kematian Jadullah, ibunya memeluk agama Islam.
Ibunda Jadullah menuturkan, putranya menghabiskan usianya dengan berdakwah. Dia mengaku telah melakukan beragam cara untuk mengembalikan putranya pada agama Yahudi. Namun, selalu gagal.
”Mengapa seorang Ibrahim yang tidak berpendidikan dapat mengislamkan putraku,” ujar sang ibu terheran-heran. Sedangkan dia yang berpendidikan tinggi tak mampu menarik hati putranya sendiri kepada agama Yahudi.
***
Kisah Jad dan Ibrahim
Lima puluh tahun lalu di Prancis, Jad bertetangga dengan seorang pria Turki berusia 50 tahun. Pria tersebut bernama Ibrahim. Ia memiliki toko makanan yang letaknya di dekat apartemen tempat keluarga Jad tinggal. Saat itu usia Jad baru tujuh tahun.
Jad seringkali membeli kebutuhan rumah tangga di toko Ibrahim. Setiap kali akan meninggalkan toko, Jad selalu mengambil coklat di toko Ibrahim tanpa izin alias mencuri.
Pada suatu hari, Jad lupa tak mengambil coklat seperti biasa. Tiba-tiba, Ibrahim memanggilnya dan berkata bahwa Jad melupakan coklatnya. Tentu saja Jad sangat terkejut, karena ternyata selama ini Ibrahim mengetahui coklatnya dicuri. Jad tak pernah menyadari hal tersebut, dia pun kemudian meminta maaf dan takut Ibrahim akan melaporkan kenakalannya pada orang tua Jad.
“Tak apa. Yang penting kamu berjanji tidak akan mengambil apapun tanpa izin. Lalu, setiap kali kamu keluar dari sini, ambillah cokelat, itu semua milikmu!” ujar Ibrahim. Jad pun sangat gembira.
Waktu berlalu, tahun berubah. Ibrahim yang seorang Muslim menjadi seorang teman bahkan seperti ayah bagi Jad, si anak Yahudi. Sudah menjadi kebiasaan Jad, dia akan berkonsultasi pada Ibrahim setiap kali menghadapi masalah.
Dan setiap kali Jad selesai bercerita, Ibrahim selalu mengeluarkan sebuah buku dari laci lemari, memberikannya pada Jad dan menyuruhnya membuka buku tersebut secara acak. Saat Jad membukanya, Ibrahim kemudian membaca dua lembar dari buku tersebut kepada Jad dan memberikan saran dan solusi untuk masalah Jad. Hal tersebut terus terjadi.
Hingga berlalu 14 tahun, Jad telah menjadi seorang pemuda tampan berusia 24 tahun. Sementara Ibrahim telah berusia 67 tahun.
Hari kematian Ibrahim pun tiba. Namun sebelum meninggal, dia telah menyiapkan kotak berisi buku yang selalu dia baca acapkali Jad berkonsultasi. Ibrahim menitipkannya kepada anak-anaknya untuk diberikan kepada Jad sebagai sebuah hadiah.
Mendengar kematian Ibrahim, Jad sangat berduka dan hatinya begitu terguncang. Karena selama ini, Ibrahim satu-satunya teman sejati bagi Jad, yang selalu memberikan solusi atas semua masalah yang dihadapinya.
Selama 17 tahun, Ibrahim selalu mempelakukan Jad dengan baik. Dia tak pernah memanggil Jad dengan “Hei Yahudi” atau “Hei kafir” bahkan Ibrahim pun tak pernah mengajak Jad kepada agama Islam.
***
Hari berlalu, setiap kali tertimpa masalah, dia selalu teringat Ibrahim. Jad pun kemudian mencoba membuka halaman buku pemberian Ibrahim. Namun, buku tersebut berbahasa arab, Jad tak bisa membacanya. Ia pun pergi menemui salah satu temannya yang berkebangsaan Tunisia. Jad meminta temannya tersebut untuk membaca dua lembar dari buku tersebut. Persis seperti apa yang biasa Ibrahim lakukan untuk Jad.
Teman Jad pun kemudian membaca dan menjelaskan arti dua lembar dari buku yang dia baca kepada Jad. Ternyata, apa yang dibaca sangat pas pada masalah yang tengah dihadapi Jad. Temannya pun memberikan solusi untuk masalah Jad.
Rasa keingin tahuannya terhadap buku itu pun tak bisa lagi dibendung. Ia pun menanyakan pada kawannnya, “Buku apakah ini?” tanyanya. Temannya pun menjawab, “Ini adalah Alquran, kitab suci umat Isam,” ujarnya.
Jad tak percaya sekaligus merasa kagum. Jad pun kembali bertanya, “Bagaimana cara menjadi seorang Muslim?”
Temannya menjawab, “Dengan mengucapkan syahadat dan mengikuti syariat.” Kemudian, Jad pun memeluk agama Islam.
Setelah menjadi Muslim, Jad mengubah namanya menjadi Jadullah Al-Qur’ani. Nama tersebut diambil sebagai ungkapan penghormatan kepada Al-Qur’an yang begitu istimewa dan mampu menjawab semua permasalahan hidupnya selama ini.
Sejak itu, Jad memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupya untuk menyebarkan ajaran yang ada pada Alquran.
Suatu hari, Jadullah membuka halaman Alquran pemberian Ibrahim dan menemukan sebuah lembaran. Lembaran tersebut bergambar peta dunia, ditandatangani Ibrahim dan bertuliskan ayat An-Nahl 125.
“Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik…” Jad pun kemudian yakin bahwa lembaran tersebut merupakan keinginan Ibrahim untuk dilaksanakan oleh Jad.
Jadullah pun meninggalkan Eropa dan pergi berdakwah ke negara-negara Afrika. Salah satu negara yang dikunjunginya yakni Kenya, di bagian selatan Sudan dimana mayoritas penduduk negara tersebut beragama Kristen.
Jadullah berhasil mengislamkan lebih dari enam juta orang dari suku Zolo. Jumlah ini hanya dari satu suku tersebut, belum lagi suku lain yang berhasil dia Islamkan. Subhanallah.
sumber: fuh.my

Subhanallah! Pendeta Yahudi Peluk Islam Melalui Internet

Joseph-Chohien
Seorang pendeta yahudi bernama Joseph Chohien telah mengemparkan masyarakat yahudi Israel bila beliau mengisytiharkan diri memeluk Islam…Kini nama barunya ialah Yusof Muhammad Khattab..
Lebih menggemparkan ialah beliau turut membawa beberapa ahli keluarganya yg lain termasuk isteri dan anak2nya berhijrah meninggalkan agama yahudi dgn memeluk Islam…
Sejarah keislaman beliau bermula dari saat beliau berkenalan dgn seorg daie dari Kuwait melalui internet….yg banyak memberikannya kesedaran dan pendedahan akan hakikat Islam..hampir 2 tahun lamanya mereka berhubung hinggalah akhirnya beliau diperkenalkan pula dgn seorg Daie lagi di al-Quds, Palestin…
Dari situlah….akhirnya Allah swt menguatkan serta membuka pintu hati beliau utk menuturkan kalimah Syahadah..hingga akhirnya isteri dan anak2nya juga turut sama mendapat hidayah Allah swt dgn memeluk Islam….
Di peringkat awal keislamannya beliau telah menempuh berbagai kesusahan dan tekanan2 termasuk dari 2 org tuanya yg masih beragama yahudi..
Antara yg turut memberikan tekanan dan gangguan hebat ialah pihakKementerian Dalam Negeri Israel sendiri dan persatuan ’Syaas’ yg pernah dianggotainya sblm ini …di mana beliau telah dituduh konon ditimpa penyakit gila, gangguan fikiran dsb…di samping itu pula banyak hak2 beliau sebagai rakyat Israel dinafikan oleh rejim Israel yg sangat menguji keimanannya yg baru tersebut…
Setelah puas menempuh pelbagai rintangan dan tekanan akhirnya beliau berjaya juga melepasi kesemua halangan tersebut dan berjaya pula mendapatkan pengiktirafan serta hak2nya sebagai warga negara yg telah dinafikan sebelumnya ..
Kini Yusof mula bergiat cergas dlm amal2 dakwah dan kebajikan di sekitar kota al-Quds bersama2 rakan arab yg lain..
Sila lihat video di bawah:
sumber: silverheritage.blogspot.com

islamic

Lelaki Ini Mulanya Ingin Menentang Islam Tetapi Akhirnya…

ibrahim-killington
Ibrahim Killington, semula ingin menyertai tentera untuk melawan Islam, tapi kemudian hatinya terpaut oleh Al Quran dan Islam!
Berikut ini adalah kisah seorang mualaf asal Inggeris. Berpunca dari keinginan untuk mengkaji paganisme dan “bahkan” berniat bergabung dalam tentera untuk melawan Islam, namun akhirnya boleh mencari cahaya dan hidayah Islam, inilah kisahnya:
My name is Ibrahim Killington.
Sebelum saya memeluk Islam, hidup saya benar-benar bergelumang dengan minuman keras, dadah (ganja dan ekstasy) dan melepak semata.
Seluruh tujuan hidup saya hanya untuk melepak, ketawa, dan tidak ada yang dilakukan lagi selain bersenang-senang, mungkin sampai mati, dan berkumpul dengan orang-orang yang mempunyai kebiasaan yang sama, dan tentunya itu tidak membuat diri menjadi semakin lebih baik.
Pengalaman pertama saya mengenal Islam adalah pada saat terjadi serangan 9/11. (Lihat juga video kami pada bahagian video,-Salah satu video terbaik-memberikan bukti, “Konspirasi Tragedi WTC dan bukti dilakukan “orang dalam “sendiri).
Video dokumentari konspirasi tragedi 9/11
Saya ingat saya masih sangat muda pada waktu itu, saya tidak sepenuhnya menyedari apa yang sedang berlaku. Bahkan, saya berlari ke teman-teman saya setelah melihat laporan berita itu, dan saya mengatakan kepada mereka bahawa “Pelancong” (salah pengucapan = orang yang melancong / Berliburan ke suatu tempat) telah menyatakan perang terhadap Amerika .. kerana saya belum pernah mendengar tentang pengganas sebelumnya.
Dan ketika perang itu berlangsung, saya melihat semakin banyak maklumat tentang perang di Afghanistan, saya mula memahami bahawa orang-orang “yang diperangi ini” adalah Muslim. Kaum Muslim melakukan kekejaman dahsyat di seluruh dunia, begitu katanya yang terus di “bombardment” (= bertubi-tubi) di gencarkan oleh media-media. Saya mula sangat membenci Islam. bahkan saya cuba untuk bergabung dengan tentera sebayak tiga kali dengan maksud agar boleh pergi ke sana (Afghanistan), dan membunuh banyak muslim yang saya boleh, sebagai bahagian demi membela negara serta melindungi dan memberi rasa aman bagi keluarga saya. Saya fikir pada masa itu mereka adalah jenayah besar dunia.
Mencari Islam
Saya selanjutnya mula mendengar lebih banyak tentang Islam, kali terakhir saya melamar tentera, saya datang ke stesen radio, pada waktu itu saya mendengar radio yang mendedahkan tentang teori konspirasi, dan seumpamanya. Stesen radio itu membicarakan tentang suatu perang melawan keganasan dan tentang kehidupan Nabi Muhammad (sallallahu alaihi wa sallam).
Profile facebook Ibrahim Zain Aly Killington
Ini sangat tidak masuk akal bagi saya, bagaimana orang-orang itu “percaya” dan “mengikuti” Nabi ini, setelah semua macam saya dengar perihal “evil things” (hal-hal jahat) yang “mereka katakan” tentang dia. Jadi, saya mula mempersoalkan apa yang diyakini Muslim pada waktu itu, dan ‘ketika itu pun’ saya sedang tertarik untuk mengetahui hal-hal keagamaan ..
Pada saat saya sedang mencari Norse Mythology, (kepercayaan terhadap mitos, legenda dan kekuatan supranatural), and Paganism (penyembahan terhadap berhala), Salah seorang teman saya mengatakan kepada saya sebelum saya memutuskan mengkaji paganisme ada baiknya saya melihat-lihat ajaran spiritual yang lain.
Oleh sebab itu, menjadi terfikir buat saya untuk mencari maklumat tentang Muslim di Internet. Saya fikir salah satu muslim pertama yang saya lihat di Internet adalah Baba Ali (muallaf, pembuat filem-filem keislaman yang ditanyangkan dalam “Islam channel” Inggeris).

Dia mematahkan stereotaip tentang Islam bagi saya. Saya terkejut bahawa orang ini lucu (tidak berdarah dingin) dan pembawaannya tenang. Dia tidak seperti apa yang “mereka” tuduhkan perihal muslim dari apa yang pernah saya dengar.
Bagi memenuhi keinginan saya akan Islam, saya membuat keputusan untuk meminjam Al-Quran dari tempat saya kuliah (kampus). Ketika saya memegangnya, saya fikir ini adalah “Buku Pegangan pengganas,” dalam gemgaman saya, dan saya khuatir bahawa agen MI5 (Agen rahsia Inggeris) akan datang untuk menahan saya. Saya memutuskan untuk cepat-cepat keluar dari perpustakaan dan membawa pulang Al-Quran yang saya pinjam.
Tapi begitu mulai saya membaca Al-Quran (terjemahan), “.. it hit me immediately”, itu menghentam saya, .. dan saya tidak dapat menghentikan untuk tidak membacanya; itu benar-benar menjunam jauh ke dalam hati saya.; Saat saya membaca surat-surat yang ada di Al Quran, Saya tak sengaja membaca tentang orang-orang di neraka yang keadaannya meminum air mendidih sehingga membakar tekak mereka. Membaca ini, hati saya bergetar, seakan-akan saya boleh merasakan tekak saya terbakar, dan saya boleh merasakan bagaimana sebenarnya hal ini, sehingga saya memutuskan saya perlu berubah.
Dalam usaha untuk berubah, hal pertama yang saya lakukan adalah saya pergi ke masjid, saya menghabiskan sepanjang hari di sana dengan membaca. Bahkan ibu saya menelefon di malam hari dan bertanya di mana saya berada sepanjang hari. Saya katakan “Saya sedang berada di masjid! …”
Dengan terkejut Ibu saya mengatakan, “Tidak, kamu tidak boleh di Masjid, kamu seorang Kristian. Kristian tidak pergi ke masjid.”
Ibu saya sangat terkejut dan sangat yakin bahawa saya akan menyusuri jalan yang buruk.
Itu reaksi ibu saya yang wajar, (mengingat gencarnya media dalam melakukan stereotaip negatif tentang islam “war on terror”). namun setelah beberapa waktu, dia mula dapat menerimanya. Dia banyak menangis. Saya tidak terlalu yakin mengapa dia menangis, saya fikir dia merasa saya menolak semua yang diajarinya ke saya selama ini.
Ramai orang mengatakan bahawa ketika mereka mencari Islam, seolah-olah mereka sudah pulang ke rumah asalnya. Dan itulah perasaan yang saya dapatkan. Saya di masa lalu bukanlah saya yang sesungguhnya, saat itu bukanlah diri saya yang sebenarnya. Dan inilah sekarang diri saya sebenarnya.! Saya menjadi diri yang lebih baik setelah saya masuk Islam.
Dan saran saya bagi orang lain (non muslim) yang berfikir / meragukan Islam, Janganlah mencari hanya di internet untuk mengetahuinya, tapi datangilah ke masjid dan berbicara dengan orang yang mempunyai pengetahuan tentang hal itu. kerana terdapat banyak propaganda dan fitnah-fitnah dari laman-laman web anti Islam yang tidak benar. dan jika anda tidak tahu apa-apa tentang Islam. Anda akan kesulitan untuk menilai mana yang benar dan mana yang dusta. Jadi jauh lebih baik untuk bercakap dengan seseorang yang paham dan berilmu.
Dan jangan takut dengan apa yang akan difikirkan keluarga anda; banyak orang bahkan saya sendiri pada mulanya bimbang tentang apa yang akan orang tua saya fikirkan, namun setelah masuk Islam. justeru saya berharap yang terbaik bagi kedua-dua orang tua. bahawa mereka akan mengikuti jejak saya untuk segera memeluk Islam. Sumber globalmuslim.web.id

Monday, 27 January 2014



PULUHAN TAHUN BERPUASA AKHIRNYA TERRY PELUK ISLAM

thumbs
ISLAM bukan asing buat pensyarah Universiti Tunku Abdul Rahman (UTAR) dari United Kingdom, Terry Fa’iz Kenneth Brougham. Sudah puluhan tahun beliau mempraktik sebahagian ibadat Islam termasuk berpuasa pada Ramadan dan hanya makan juadah halal kerana disifatkannya amalan baik. Beliau mempelajari Islam melalui sama ada hasil pembacaan buku dan internet serta bertukar pandangan dengan beberapa rakannya.

Islamophobia!!! Agenda Ideologi Barat Melucuti Aqidah Islam dari Umat dan Dunia

 Oleh: Ustadz M.A. Firdaus
Sering kita mendengar istilah Islamophobia, apa itu Islamophobia ? Islamophobia adalah ketakutan berlebihan yang tidak memiliki dasar berpikir yang kuat tentang Islam bahkan dapat disebut dengan mengada-ada.  Tidak ada pembenaran yang logis di dalamnya, yang ada hanyalah prasangka-prasangka yang terlahir akibat persepsi-persepsi buruk yang terus menerus ditanamkan kepada diri seseorang bahwa Islam adalah agama yang penuh dengan kekerasan, kebencian, egois, tidak toleran dan membatasi  pemeluknya dengan aturan-aturan yang ketat sehingga tidak adanya kebebasan di dalamnya yang berujung persepsi bahwa Islam adalah kuno, ekstrem, agama yang membawa kehancuran, dan sebagainya.
Opini umum bahwa Islam adalah agama perusak dan penuh dengan kekerasan ini digelontorkan oleh Barat sedemikian rupa agar masyarakat dunia tidak mengenal Islam apalagi memeluknya. Kebencian mereka akan Islam telah dibuktikan dengan usaha dan kerja keras sehingga membentuk sebuah tata dunia baru yang menjadikan Islam sebagai agama yang harus dijauhi, ditinggalkan, bahkan kalau perlu dilarang baik pengenaan atribut, pelaksanaan ibadahnya, dan yang paling penting adalah jangan sampai hukum Islam yang adil dan bijaksana mewarnai suatu negeri.
Fakta telah menjawab keberhasilan mereka, efek global opini telah menjadikan negara-negara di berbagai belahan dunia baik benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia menjadi satu persepsi tentang Islam. Mereka tidak segan-segan mengeluarkan dana besar-besaran agar Ideologi penjajahan Kapitalisme tetap memiliki pengaruh atas dunia. Dan apa yang mereka perjuangkan membawa hasil, di Belanda ada peraturan pelarangan jilbab bagi siswa putri di sekolah dengan alasan bukan karakter sekolah Belanda, begitu pun di Amerika Serikat akan segera diundang-undangkan.
Bahkan secara resmi, ada partai politik anti-Islam yang didirikan di Belanda dibawah kepemimpinan Geert Wilders  memproklamirkan peperangannya terhadap Islam dengan menerbitkan buku yang intinya untuk menghambat Islamisasi internasional. Dia juga akan segera merilis film kontroversial yang berjudul fitna II (dua) setelah sukses menerbitkan fitna I  (satu). Dengan film tersebut, dia telah menyudutkan Islam dan umatnya di dunia, lebih subyektif lagi kali ini fitna II akan mencerca dan menghina kehidupan Nabi Muhammad sebagai nabinya umat Islam.
Genderang kebencian dikumandangkan untuk mempersempit gerak juang Islam dalam menyiarkan agama dan hukumnya. Target dan sasarannya adalah kelompok-kelompok atau orang-orang yang masih tetap menggigit Islam dengan gerahamnya. Alasannya adalah dikhawatirkan kelompok-kelompok atau orang-orang tersebut mampu menyadarkan umat Islam yang selama ini tertidur pulas sehingga umat Islam memiliki sebuah kesatuan padu berfikir yang mengarah kepada kebangkitan universal dan menyeluruh.
Kegigihan mereka di gambarkan dalam Al-Qur’an sebagaimana berikut :
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)”. dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (Al Baqarah: 120)
Sungguh, pertentangan mereka begitu keras sehingga tidak dapat disangsikan lagi. Oleh karena itu, seharusnya umat ini mulai sadar bahwa kita sekarang sedang diperangi dalam hal aqidah. Begitu besar penghinaan dan pelecehan mereka terhadap Islam telah ditampakkan secara nyata dan terang-terangan tanpa adanya perlawanan yang berarti. Kenapa? karena umat saat ini sudah kehilangan perlindungan dan kekuasaan yaitu negara.
Jati diri dan harga diri umat tercabik-cabik semenjak runtuhnya Daulah Islamiyah pada tahun 1924 M yang merupakan awal dari hilangnya kehormatan sebagai umat yang mulia, umat yang disegani, dan umat yang paling ditakuti oleh umat-umat yang lain. Penyanggah ini rapuh tidak kuat lagi menahan benturan-benturan baik dari dalam dan luar, ditambah lagi tsaqofah umat Islam menurun serta tidak adanya kesadaran berpolitik. Umat Islam terpecah berkeping-keping menjadi kecil-kecil, terkotak-kotak, bahkan satu sama lain saling mencurigai.
Keberhasilan kaum kuffar merobek kehormatan umat Islam telah menghantarkan  umat ini ke taraf berfikir mundur bahkan sampai ke titik di mana umat Islam sendiri asing terhadap Islam. Fakta telah menunjukkan, ketika ada seseorang muslimah memakai jilbab atau seorang muslim yang menggunakan atribut-atribut Islam atau bahkan seseorang yang setiap hari membawa Al-Qur’an dianggap aneh dan tidak lazim, bila berjenggot mereka mengatakan kelompok Islam tertentu, garis keras, ekstrimis, teroris, dan sebagainya yang berakibat umat Islam merasa phobia terhadap agamanya.
Lantas bagaimana solusi terhadap semua permasalahan ini? Solusi yang tepat adalah menyatukan umat Islam dalam satu kepemimpinan, yaitu kepemimpinan Khilafah Islamiyah. Hanya Negara Khilafah yang akan menyatukan umat Islam dan menjadi Negara adidaya. Dengan memiliki negara adidaya, umat Islam akan semakin terjaga karena ada perlindungan langsung dari pemerintah. Tidak akan ada fitnah lagi yang berkembang dan menyudutkan umat Islam apalagi isu-isu miring yang beredar akan langsung ditangkis dan diumumkan ke publik bahwa berita itu tidak benar. Pemerintah langsung melakukan penyelidikan dan pengusutan terhadap opini yang akan menyudutkan Islam. Dengan Negara Khilafah, eksistensi Islam sebagai agama akan terwujud secara sempurna dan paripurna sehingga memberikan bukti secara nyata dan praktis bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamin.Akhirnya orang-orang kafir tidak mampu lagi memberikan opini ke dunia tentang Islam dengan fitnah dan berita bohong sebgaimana sekarang.
Betapa urgennya kepemimpinan tunggal bagi umat Islam, mewajibkan umat Islam untuk berbondong-bondong mewujudkannya dengan segala daya dan upaya, apa yang dimiliki entah harta, tenaga, fikiran untuk dioptimalkan demi tegaknya Daulah Islam.
The Islamophobia Myth - Mitos 'Islamophobia'- yang Sering Dilemparkan ke Barat & Umat Bukan Islam
Sepuluh tahun silam tak seorangpun yang pernah mendengar 'Islamophobia'. Kini setiap orang mulai dari pemimpin-pemimpin muslim, aktifis anti-rasial sampai para menteri ingin meyakinkan kita bahwa Inggris sedang dilanda rasa kurang senang terhadap Islam.

Tapi benarkah Islamophbia itu ada? Persoalan yang ditimbulkan adalah gagasan tersebut mengacaukan pengertian antara kebencian dan diskriminasi terhadap kaum Muslim di satu pihak dengan kritik terhadap Islam di pihak lain. Tuduhan adanya Islamophobia seringkali digunakan bukan untuk menyoroti rasisme tapi untuk membungkam kritik terhadap Islam, atau bahkan usaha kaum Muslim yang sedang memperjuangkan reformasi bagi komunitas mereka.
Dalam kenyataannya diskriminasi terhadap kaum Muslim tidaklah separah seperti yang sering dinyatakan. Ketika saya sedang membuat film tentang Islamophobia untuk Channel 4, saya menemukan jurang pemisah yang lebar antara persepsi dan kenyataan. Salah satu pokok persoalan adalah tindakan kepolisian yang mengganggu umat Muslim. Musim panas yang lalu kantor pusat mengeluarkan data yang menyatakan kenaikan 300 persen dalam jumlah warga keturunan Asia yang dicegat dan diperiksa di bawah undang-undang anti-teror kerajaan Inggris. Para jurnalis, pemimpin Muslim bahkan kantor pusat semuanya meneriakkan "Islamophobia". "Seluruh komunitas Muslim dijadikan target oleh polisi," klaim Khalid Sofi dari Dewan Muslim Inggris.
Angka kasar "kenaikan 300 persen" paling tidak menyiratkan adanya penanganan kepolisian yang tidak memadai. Tapi periksalah lebih dalam, dan datanya menunjukkan hanya terdapat 3.000 warga keturunan Asia yang dicegat dan diperiksa dalam tahun sebelumnya di bawah Undang-Undang Terorisme. Dari angka ini mungkin hanya setengahnya saja yang merupakan kaum Muslim. Dengan kata lain, hanya sekitar 1.500 orang dari seluruh populasi kaum Muslim yang berjumlah paling tidak 1,6 juta jiwa, yang dicegat di bawah undang-undang teror - sangat tidak mungkin ini merupakan kasus kepolisian yang sedang mengincar semua umat Muslim.
Jumlah totalnya teradapat 21.577 orang dari segala latar belakang yang dicegat dan diperiksa di bawah Undang-Undang Teror. Mayoritasnya, 14.429 orang, adalah warga kulit putih. Meskipun demikian ketika saya sedang mewancarai Iqbal Sacranie, sekretaris jenderal Dewan Muslim Inggris, dia bersikeras bahwa "95-98 persen dari mereka yang dicegat dan diperiksa di bawah undang-undang anti-teror adalah kaum Muslim." Angka yangsebenarnya adalah 14 persen (untuk orang Asia).

Memang terdapat angka yang tidak proporsional dalam penanganan terhadap orang Asia: jumlah mereka adalah 5 persen dari seluruh populasi, tapi terdapat 14 persen orang Asia dari seluruh warga yang dicegat di bawah Undang-Undang Terorisme. Mungkinkah ini karena adanya prasangka anti-Muslim. Bisa jadi. Tapi lebih mungkin terjadi karena pemeriksaan anti teror terjadi di kawasan-kawasan - di dekat bandara Heathrow misalnya - di mana kebetulan terdapat banyak orang Asia yang tinggal. Hampir 2/3 dari seluruh pencegatan anti terorisme dan operasi pemeriksaan terjadi di London, di mana orang Asia membentuk 11 persen dari seluruh populasi.

Klaim adanya Islamophobia menjadi kurang bisa dipercaya jika kita mempertimbangkan seluruh pencegatan dan pemeriksaan. Hanya bagian kecil dari seluruh angka 869.164 pencegatan dan pemeriksaan yang dilakukan di bawah Undang-Undang Terorisme. Seandainya terdapat Islamophobia yang tersebar luas di kalangan kepolisian, kita pasti akan menemukan jumlah orang Asia yang tidak proporsional dalam semua data. Tapi ternyata tidak. Orang-orang Asia dicegat dan diperiksa dalam proporsi beragam dibanding populasi mereka, jika umur turut diperhitungkan.
Semua angka ini dapat diketahui oleh publik. Namun tak seorangpun jurnalis dengan reputasi yang menantang klaim bahwa orang Asia sedang dicegat dan diselidiki secara tidak proporsional. Islamophobia diterima begitu saja bahkan tak seorangpun yang mau repot-repot menyelidikinya apakah itu benar.
Dalam perdebatan mengenai pencegatan dan pemeriksaan terdapat data obyektif untuk membantah klaim adanya Islamophobia. Tapi mengenai serangan fisik, kebenarannya lebih sulit dilihat. Definisi mengenai serangan rasial telah berubah secara radikal selama 20 tahun terakhir. Sekarang ini apa saja mulai dari menyebut nama sampai serangan brutal termasuk dalam serangan rasial. Persoalan ini dipersulit oleh fakta bahwa, mengikuti peristiwa MacPherson yang menyelidiki kasuh pembunuhan Stephen Lawrence, polisi berkewajiban menerima persepsi korban atas sebuah serangan. Jika korban percaya bahwa itu adalah serangan rasial, polisi harus memperlakukan demikian, mengakibatkan terdapatnya elemen subyektif di dalam laporan.
Jika data statistik untuk serangan rasial sulit disusun, akan lebih sulit lagi untuk mentakrifkan serangan Islamophobia. Haruskah kita memperlakukan setiap serangan pada seorang Muslim sebagai gejala Islamophobia? Jika seorang sopir taksi Afghanistan diserang, apakah ini serangan rasial, insiden Islamophobia, ataukan sekedar kasus kekerasan biasa?
Ketidakpastian semacam itu memberi peluang untuk menjual segala macam klaim mengenai Islamiophobia. Menurut Iqbal Sacranie, kaum Muslim belum pernah menghadapi bahaya fisik yang lebih berat daripada sekarang ini. Editor Muslim News, Ahmed Versi, juga memiliki keyakinan serupa bahwa, " Setelah peristiwa 11 September, kami menghadapi jumlah serangan pada kaum Muslim yang paling besar daripada yang pernah ada."
Pengalaman pribadi dan data statistik yang ada menentang klaim ini. Saat saya tumbuh pada tahun 1970-an dan 1980-an, rasisme memang keji dan seringkali fatal. Penusukan dan pengeboman rutin terjadi di bagian-bagian tertentu wilayah Inggris. Pada Mei 1978, lebih dari 7.000 warga keturunan Bengali berbaris dari Whitechapel menuju Whitehall sebagai protes atas pembunuhan pekerja garmen Altab Ali di dekat Brick Lane - salah satu dari 8 pembunuhan rasial pada tahun tersebut. Pada dekade berikutnya, terdapat paling tidak 45 pembunuhan serupa. Bagi kaum Muslim, akhir dekade 1980 - mulai dari kasus Rushdie hingga Perang Teluk - memang benar-benar berat. Saya dulu biasa mengorganisasi patroli di wilayah pemukiman London timur untuk melindungi keluarga Asia dari serangan rasial.

Inggris kini telah menjadi lebih baik - bahkan bagi kaum Muslim. Memang masih ada serangan rasial. Awal bulan desember, 3 orang pemuda Muslim dipukuli di Manchester oleh gerombolan berjumlah 15 orang yang kuat dalam sebuah peristiwa yang digambarkan polisi sebagai serangan rasial yang menakutkan. Tapi kita telah banyak berubah sejak tahun 1970-an dan 1980-an, dan saya melihat mengecilnya intensitas rasial yang muncul berikutnya.
Data statistik yang tersedia cenderung membenarkan persepsi pribadi ini. Uni Eropa begitu peduli atas serangan pada kaum Muslim mengikuti peristiwa 11 September hingga Uni Eropa mengangkat laporan khusus. Dalam waktu 4 bulan setelah terjadi serangan atas World Trade Centre, Uni Eropa menemukan terdapat sekitar 12 serangan serius pada kaum Muslim Inggris. Angkan 12 memang terlalu banyak, tetapi itu tidak membuktikan adanya Islamophobia.
Bahkan organisasi-organisasi Muslim yang berkampanye melawan Islamophobia menemukan kesulitan untuk membuktikan bahwa rutin terjadi serangan pada kaum Muslim. Komisi Hak Asasi Islam memantau adanya 344 serangan pada kaum Muslim pada tahun setelah peristiwa 11 September 2001. Kebanyakan adalah insiden kecil seperti mendorong atau meludah.

Bagi pemimpin-pemimpin Muslim, melambungkan ancaman Islamophobia membantu mereka mengkonsolidasi basis kekuatan mereka, baik dalam komunitas mereka sendiri maupun dalam cakupan masyarakat yang lebih luas. Kaum Muslim Inggris telah lama melihat dengan perasaan iri akan kekuatan politik yang dimiliki oleh komunitas Yahudi, dan akan kedudukan yang diberikan kepada Dewan Perwakilan Yahudi-Inggris. Salah satu alasan untuk membentuk Dewan Muslim Inggris adalah untuk berusaha menandingi sukses politik perwakilan Yahudi tersebut. Pemimpin-pemimpin Muslim berbicara tentang menggunakan Islamophobiadengan cara yang sama seperti yang mereka rasakan pemimpin-pemimpin Yahudi telah mengeksploitasi ketakutan terhadap perasaan anti-Semit.

Melebih-lebihkan prasangka anti-Muslim juga berguna bagi para politisi yang berpengaruh, dan khususnya bagi pemerintah Partai Buruh yang telah menghadapi pukulan politis karena dampak perang melawan Irak dan undang-undang anti-terornya. Menjadi sensitif terhadap Islamophobia memberi peluang bagi mereka untuk memperoleh kembali landasan moral yang tinggi (gains them a 'high moral ground'). Hal itu juga mengijinkan para politisi Partai Buruh untuk mendapatkan suara kaum Muslim. Kaum Muslim merasa dikhianati oleh meletusnya Perang Irak, menteri perdagangan Mike O'Brien menulis baru-baru ini di Muslim Weekly, tetapi "Pemerintahan Partai Buruh sedang berusaha menyampaikan agenda yang menunjukkan perhatian dan rasa hormat terhadap kaum Muslim."
Menurut O'Brien: Iqbal Sacranie, sekretaris jenderal Dewan Muslim, meminta Tony Blair untuk menyatakan bahwa pemerintah akan memperkenalkan undang-undang yang baru yang melarang diskriminasi keagamaan. Dua minggu kemudian, dalam pidatonya kepada konggres Partai Buruh, Tony Blair berjanji bahwa Pemerintah Partai Buruh berikutnya akan melarang diskriminasi keagamaan."
Berpura-pura bahwa kaum Muslim sedang menghadapi masa yang paling berat mungkin bisa mendukung bagi para pemimpin komunitas dan menolong para politisi memperoleh suara, tapi hal itu menimpa kita semua, Muslim atau non-Muslim, tanpa terkecuali. Makin yakin kaum Muslim kebanyakan bahwa mereka sedang berada di bawah serangan yang terus-menerus, makin marah mereka, menutup diri dan makin terbuka pada ekstrimisme.
Dalam perjalanan membuat dokumentasi saya, saya bertanya pada sejumlah kaum Muslim kebanyakan di seluruh penjuru negeri tentang pengalaman mereka atas Islamophobia. Semua orang yakin bahwa kekerasan polisi sudah biasa terjadi, meskipun tak seorangpun yang pernah dicegat dan diperiksa. Semua orang yakin bahwa serangan fisik telah tersebar luas, meski hanya sedikit yang pernah diserang atau mengetahui seseorang yang pernah diserang. Apa yang sedang diciptakan di sini adalah budaya akibat-buruk-sebagai-korban di mana "Islamophobia" telah menjadi satu-satunya penjelasan bagi semua problem yang dihadapi kaum Muslim.
Pertimbangkanlah masalah sosial yang menimpa komunitas Muslim. Warga keturunan Bangladesh dan Pakistan yang merupakan 2/3 dari populasi Muslim di negara ini, memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk menjadi pengangguran dibandingkan warga kulit putih; penghasilan rata-rata pria Muslim hanya 68 persen dibandingkan pria non-Muslim; 65 persen warga keturunan Bangladesh adalah pekerja manual semi-terampil dibandingkan 23 persen di antara minoritas etnik lainnya dan 15 persen di antara keturunan Briton berkulit putih; 54 persen keluarga keturunan Pakistan dan Bangladesh menerima bantuan sosial; pada tahun 2000, 30 persen siswa keturunan Pakistan memperoleh lima atau lebih GCSE yang baik, dibandingkan dengan jumlahnya yang 50 persen dari seluruh populasi. Sudah jamak untuk menyalahkan semua ini pada Islamophobia. Menurut Muslim News, "reportase media tentang Islam dan kaum Muslim memiliki dampak besar terhadap kesempatan kerja bagi kaum Muslim."

Namun pengangguran, kemiskinan dan rendahnya pendidikan bukanlah fenomena baru dalam komunitas Muslim di negara ini, penyebabnya banyak dan beragam. Rasisme memang memainkan peranan. Tapi demikian juga kelas sosial. Kelas sosial warga keturunan Pakistan dan Bangladesh lebih dekat dengan keturunan Afro-Caribia daripada dengan etnis India dan China. Sementara etnis India dan China berasal dari kelas menengah, kebanyakan keturunan Bangladesh, Pakistan dan Afro-Caribia berasal dari kelas pekerja kasar dan daerah pedesaan.
Beberapa orang juga mempersalahkan praktek kultural dalam komunitas Muslim tertentu. "Pada umumnya ," jurnalis Yasmin Alibhai-Brown mengakui," Komunitas dengan penghasilan terendah di negara ini adalah Muslim. Jika engkau membicarakannya dengan orang-orang mengapa hal ini terjadi, satu-satunya alasan yang mereka berikan adalah Islamophobia." Ini bukanlah argumen yang diterima oleh Alibhai-Brown. "Bukanlah Islamophobia jika ada orang tua yang meminta anak gadis mereka yang berusia 14 tahun untuk meninggalkan sekolah dan menikah dengan seorang buta huruf."

Alibhai-Brown tidak setuju dengan pendapat ini tentang taraf Islamophobia, ia mempercayai bahwa Islamophobia memang merupakan kekuatan besar yang membentuk kehidupan kaum Muslim. Meskipun demikian, ia menambahkan, itu juga bisa dijadikan "label yang nyaman, menyerupai daun ara...dan seringkali digunakan untuk memeras masyarakat."

Semua ini menyarankan diperlukannya pembicaraan yang terbuka dan jujur tentang kaum Muslim dan hubungannya dengan masyarakat Inggris yang lebih luas. Kemungkinan untuk pembicaraan yang terbuka dan jujur seperti itu nampaknya tidaklah terlalu tinggi. "Islamophobia" bukan saja telah menjadi gambaran akan prasangka anti-Muslim - tapi juga menjadi rumusan bagi apa yang boleh dan tidak boleh dibicarakan tentang Islam. Setiap tahunnya, Komisi Hak Asasi Islam menyelenggarakan acara pemberian hadiah untuk mengolok-olok "Tokoh Islamophobia Tahun Ini (kononnya)." Tahun lalu terdapat dua orang Inggris yang menjadi pemenang. Yang pertama adalah Nick Griffin dari Partai Nasional Inggris.
Yang kedua adalah kolumnis Guardian, Polly Toynbee. Pembelaan Toynbee atas sekularisme dan hak asasi wanita, dan kritiknya terhadap Islam, dinyatakan oleh Komisi Hak Asasi Islam (IHRC) tidak dapat diterima. Bukankah ini benar-benar absurd, tanya saya pada Massoud Shadjareh dari IHRC, untuk menyamakan seorang anti-rasis liberal seperti Polly Toynbee dengan pemimpin partai berhaluan neo-fasis? Sama sekali tidak, jawabnya. Kami memang perlu bekerja sama dan berbicara. Tetapi ada batasnya untuk itu." Sungguh sulit untuk membayangkan kerja sama dan pembicaraan seperti apa yang bisa terlaksana jika tokoh-tokoh pemimpin Muslim tidak bisa membedakan antara kritik liberal dan serangan neo-fasis. Akan sangat mudah untuk mengesampingkan IHRC sebagai organisasi pinggiran.
Tapi ternyata tidak. Ia adalah badan konsultasi PBB. Karya mereka telah dipuji oleh Komisi Untuk Persamaan Ras. Lebih penting lagi, argumennya - bahwa dalam masyarakat plural, kebebasan berpendapat dibatasi oleh kebutuhan untuk tidak menghina agama tertentu atau kelompok-kelompok kultural lain - telah secara luas diterima.
Jadi pemerintah saat ini sedang merancang undang-undang yang baru untuk melarang hal-hal yang memicu kebencian keagamaan. Rancangan undang-undang kejahatan dan kepolisian yang serius dan terorganisasi akan menjadikannya sebuah pelanggaran "dengan secara sengaja menggunakan kata-kata, tingkah laku atau bahan lainnya untuk mengancam, melecehkan atau menghina dengan maksud atau dampak serupa untuk menimbulkan kebencian terhadap kelompok masyarakat yang dijadikan sasaran karena kepercayaan agama mereka." Para pendukung undang-undang ini menyatakan bahwa undang-undang ini akan menjangkau kaum Muslim maupun kelompok keagamaan lainnya, seperti halnya perlindungan terhadap kelompok rasial yang sudah mereka miliki. Kaum Sikh dan Yahudi dilindungi oleh Undang-Undang Hubungan Rasial. Undang-undang yang baru ini dirancang untuk memenuhi kepentingan kaum Muslim yang belum tercakup.
Tapi sebenarnya sudah merupakan sebuah pelanggaran untuk memicu kebencian keagamaan. Undang-Undang Ketertiban Umum tahun 1986 yang telah diamandemen pada tahun 1998 untuk memuat pelanggaran "gangguan keagamaan". Seseorang dinyatakan melakukan pelanggaran jika dia "mempertontonkan tulisan, simbol atau representasi visual lainnya yang mengancam, melecehkan atau menghina, yang dapat didengar atau dilihat oleh seseorang yang dapat menimbulkan gangguan, ketakutan atau bahaya." Pelanggaran tersebut "bisa dilakukan di tempat umum maupun pribadi." Tak lama setelah peristiwa 11 September, Mark Norwood, seorang anggota BNP, dihukum di bawah undang-undang ini setelah dia meletakkan poster di jendelanya dengan gambar gedung World Trade Centre yang terbakar dengan slogan "Islam keluar dari Inggris."
Bagaimanapun juga, terdapat perbedaan yang fundamental antara ras dan agama. Engkau tak bisa memilih warna kulitmu; engkau bisa memilih kepercayaanmu. Agama adalah serangkaian kepercayaan. Aku bisa menjadi tidak suka terhadap kepercayaan lain. Jadi mengapa aku tidak bisa merasa tidak suka terhadap agama?
Beberapa pendukung undang-undang ini bersikeras bahwa undang-undang ini akan tetap mengijinkan kita berseloroh dan mengkritik agama-agama. Tapi dalam prakteknya, undang-undang ini akan menjadi mimpi buruk untuk diperlakukan. Semua pemimpin muslim yang saya ajak berbicara ingin menggunakan undang-undang ini untuk melarang The Satanic Verses [Ayat-ayat Setan]. Ahmed Versi, editor Muslim News, berpikir bahwa Margaret Thatcher harusnya dituntut karena berpendapat bahwa setelah peristiwa 11 September 2001 tidak terdapat cukup kutukan atas terorisme dari ulama Muslim.
Sepuluh tahun lalu, pemerintah Tory menolak undang-undang serupa karena para menteri takut bahwa hal itu akan digunakan untuk melarang The Satanic Verses. Sekarang ini, para menteri kantor pusat dan direktur tuntutan publik meyakinkan semua orang bahwa ini tak mungkin terjadi." Kita masih akan bebas untuk saling berseloroh," kata direktur tuntutan publik, Ken Macdonald kepada saya. Ini berarti banyak kaum Muslim yang tidak akan merasa puas. Setelah mendukung ketakutan yang dibesar-besarkan atas prasangka anti-Muslim dan mengajak kaum Muslim percaya bahwa undang-undang yang baru telah dirancang untuk memenuh kepentingan mereka, para menteri mungkin akan kesulitan untuk mengecewakan harapan kaum Muslim. Apa yang nampak di ruang persidangan sekarang ini adalah segala bahan yang bisa menimbulkan kerusuhan umum dipandang sebagai memicu kebencian rasial atau keagamaan. Jadi undang-undang yang baru ini dapat memicu menciptakan ketidaktertiban umum karena kelompok-kelompok yang merasa kurang puas berusaha menyensor apa yang mereka anggap sebagai penghinaan. Pemandangan di Birmingham di luar Sikh mempermainkan Behzti mungkin akan terulang berkali-kali.
Dalam satu pengertian, cacat dalam proporsal ini adalah ketidak-relevensinya, karena nilai yang sebenarnya bukan kepentingan praktis, tapi seperti yang dikatakan direktur tuntutan umum, "simbolik." Undang-undang tersebut dibentuk bukan untuk menyediakan penyelesaian hukum atas masalah sosial, tapi untuk membuat pernyataan moral akan apa yang diterima maupun tidak diterima di masyarakat. Tujuan hukum bukanlah untuk menyensor perilaku kita, tapi untuk menjadikan kita mampu menyensor diri kita sendiri.
Ironi dari pendekatan ini adalah hal ini menggarisbawahi nilai yang terdapat dalam hidup bersama di tengah masyarakat yang beragam. Keragaman itu penting, bukan demi keragaman itu sendiri, tapi karena hal itu menjadikan kita mampu memperluas cakrawala kita, membandingkan nilai-nilai, keyakinan dan gaya hidup yang berbeda, dan membuat penilaian atas mereka. Dengan kata lain, hal itu mengijinkan kita untuk bekerja sama dalam debat dan dialog politik yang bisa membantu menciptakan nilai dan keyakinan-keyakinan yang universal, dan bahasa kewarganegaraan yang kolektif. Tapi debat dan dialog semacam inilah, dan membuat penilaian semacam itu, yang coba ditindas oleh multikulturalisme kontemporer atas nama "toleransi" dan "rasa hormat".
Kutipan Dari Prospect Magazine | February 10, 2005, ditulis oleh Olih Kenan Malik, Dengan Terima Kasih.
Original English article: Islamophobia Myth by Kenan Malik, FrontPage magazin.com, February 10, 2005; translated and published on Answering Islam with permission of FrontPage magazin.com
.

Sejarah Ringkas Kedatangaan Islam di Nusanatara

         Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masihi, hanya berselang sekitar 20 tahun sejak wafatnya Rasullullah SAW, Khalifah Uthman ibn Affan RA mengirim deligasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan empat tahun ini, para utusan Uthman ibn Affan RA ternyata sempat singah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah. Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Aceh lah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai.

            Kedatangan Islam ke Tanah Melayu dipercayai bermula pada abad ke-7 Masihi. Pandangan ini berdasarkan kemungkinan agama Islam disebarkan oleh para pedagang/pendakwah dari Asia barat ke Negara Cina. Seterusnya Islam semakin berkembang pesat berikutan dengan kemunculan beberapa buah kerajaan Islam di Pasai dan Perlak di persekitaran Selat Melaka pada abad ke-13 Masihi.

            Semanjak datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masihi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahawa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka berkerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum muslimin, maka setelah menguasai Melaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan  Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad  kaum Muslimin Nusantara. sejarah telh mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda, British & Portugis di abad 16 dan 17 seperti Melaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang paderi (Imam Bonjol) dan Perang Aceh (Teuku Umar).

              Di zaman ini, walaupun bumi Nusantara semuanya bebas dari jajahan British, Belanda, Portugis & Amerika namun hati dan minda penduduknya masih di kongkong oleh pemikiran Barat[non Muslim].Apa saja yang datang dari Barat kelihatan lebih cantik, lebih bagus, gempak, sesuai dengan edaran zaman dan lain-lain lagi.
Sebenarnya inilah yang meyebabkan kemunduran kita, bukan sahaja di Nusantara tetapi di seluruh permukaan alam. Apabila Ummat Islam tinggalkan kehidupan suci murni Nabi Muhammad SAW kemunduran dan kecelakaan akan menimpa Ummat Islam. Dari aspek Imaaniah, Ibaadah, Muamalaah, Muasyarah & Akhlak[tingkah laku] 100% secara total perlu di amalkan megikut ajaran Baginda Muhammad SAW barulah Ummat Islam akan dimuliakan dan disanjung oleh Allah SWT sebagaimana Allah SWT telah memuliakan dan meredhai Sahabat2 Nabi SAW.Tidak ada jalan lain untuk mendapat kejayaan (dunia & akhirat)melainkan  dengan mengikuti Al Quran & Sunnah Nabi Muhammad SAW . 

sebahagian dipetik dari...www.ummah.net
                                    aisaluddin.multiply.com

 

Senarai Makanan Tidak Halal


perkara ini amatlah penting bagi umat islam dalam mencari keredhaan Allah..disenarai ini ada beberapa perkara yang tidak sahih akan haram nya..jadi anda masih boleh memikirkan tentang logik senarai ini..namun, anda perlulah berhati-hati sebelum makan…InsyaAllah, Allah akan slalu ingatkan kita tentang makanan haram kepada hambanya..Aminnnnn
jauhilah alcohol yang disenaraikan ketika solat supaya solat kita diterima Allah..janganlah makan makanan haram kerana Allah akan membalas dosa-dosa kita api neraka kelak..
SENARAI BARANG YANG MENGANDUNGI LEMAK ****
1. Minyak Masak LAM SOON ( Cap Helang & Buruh )
2. Ubat Pearl Cream Arche ( Thailand )
3. Ajinomoto ( Thailand )
4. Ais Krim Harga RM1.00 ke atas
5. Semua tauhu buatan Orang Cina
6. Sabun LUX & Lotion Badan Buatan Malaysia , USA , & Thailand
7. Sabun FAB berbuku
8. Lobak Jeruk
9. Mee & Kueteow basah ( buatan Cina)
10. Krim Muka Hazeline Snow
SENARAI BARANG YG MENGANDUNGI ( KULIT ****, URI & BINATANG YANG TIDAK HALAL)
1. Semua Jenis Serbuk Mee Segera Terutama Maggi
2. Pucuk , Kulit Popia, Fish Cake & Bebola Ikan buatan Orang Cina
3. Daging Burger Import
4.. Sardin, Kari Ayam dlm tin & Yong Taufu buatan Orang Cina
5. Kasut Bola Jenis ‘ Gold Cup’
6. Berus Gigi Jenis ‘ Reach’
7. Mee Kering ( sanggol ) 15.Mee Rebus Tulang&Kiub Perasa Ayam
8. Semua sabun mandi yang diimport
9. Ajinomoto kecuali keluaran Kilang Lot 5710 Jalan Kuchai Lama KL
10. Semua jenis shampoo kecuali keluaran Orang Islam
11. Have Pearl Cream
12. Ramuan Kentucky Fried Chicken & Mc Donald
13. Ubat Kurap buatan Org Cina
14.. Beehon Segera Siam
16. Sabun Mandi Yang Berminyak
SENARAI BARANG YANG MENGANDUNGI GELATIN ( LEMAK **** DAN BINATANG TIDAK HALAL )
1. Bosset Wine Gum
2. Dairy Milk Coklat
3. Coklat Cadbury/ Chewing Gum
4. Sugus Strawberry
5. Passer Doily Mixture
6. Trebo Mint Chewing Gum/ Peppermint
7. Scothes Vikmin
8. Share Extra Atrenght
9. Black Current Jelly
10. Royal Gulaman & Decart Oranges
11. Valvis Gelatin
12. Sarung Kapsul Ubat
13. Ais Krim dalam bekas plastik
14. Gula-gula Fruities
15 Cake Mets Vilber Punch
16 Coklat Cake
17 Tepung Kastard Lady’s Choice
18 Semua jenis Jelly
19 Semua jenis gincu bibir
20 Keseluruhan Jenis Sheisedo
21 Lady’s Choice Jelly
SENARAI BARANG YANG MENGANDUNGI ALKOHOL UNSUR-UNSURNYA
1 BARANGAN AVON KESELURUHANNYA
2 PEWANGI KETIAK TERUTAMA JENAMA VITALIS & CONCORD
3 MINYAK RAMBUT BRYLCREAM ( HIJAU )
4 RACUN SERANGGA JENIS SPRAY SEPERTI SHELTOX, BAYGON & MORTIN
5 SELURUH UBAT BATUK JENIS SIRAP
6 KESELURUHAN BALL PEN DAKWAT KERING
7 TONIK BAYI GRAPE WATER, TONIK WATERBERRY COMPOUND

SAYANGI DIRI SEBELUM MENYAYANGI ORANG LAIN

Selagi kita manusia selagi itu kita berbeza. Islam mengiktiraf perbezaan. Perbezaan bukan semestinya satu pertentangan. 

Perbezaan adalah rahmat kerana sudut pandang yang berbeza itu memberikan satu perspektif yang lebih holistik.

Setiap individu, kelompok… pasti ada titik butanya masing-masing. Apa yang dilihatnya jelas, mungkin kabur pada pandangan orang lain. Manakala ada yang dilihatnya kabur, jelas pula pada pandangan orang lain.

Dengan menggabungkan pelbagai sudut pandang, ufuk pandangan kita akan lebih luas. Dan ini mengurangkan sikap prajudis dan ketaksuban.  

Manfaatkan persamaan. Uruskan perbezaan. Apapun, adab dan akhlak dalam berbeza pandangan itu sangat penting dan utama dipertahankan.

Adab itu lebih utama dipertahankan berbanding ‘perkara ranting’ yang sedang dipertikaikan. 
Ramai orang yang bijak, tetapi masih sedikit orang yang berakhlak. Hanya dengan kebijaksanaan dan kasih sayang kita dapat mencari kebenaran… Jika tidak yang kita cari cuma kemenangan. Biar kalah hujah, asalkan ‘menang’ akhlak. Justeru, selamanya manusia  ’dont care how much you know untill the know how much you care’.

Mudahnya sikap melabel, mempertikaikan akidah, malah hingga ketahap meragui keislaman orang lain yang berbeza disiplin ilmu dengan kita, seharusnya dapat dielakkan. Kekadang saya melihat, soal peribadi sudah mengelabui soal prinsip. Agama di jadikan bukti hujah tetapi kedengkian bersalut dunia itu jugalah yang menjadi motif utamanya. Bukan menuding orang lain, tetapi satu muhasabah buat diri sendiri dan mengingatkan yang lain. 

Pandanglah manusia lain dengan pandangan sayang. Semua muslim bersaudara. Selagi bersaudara kita umpama satu jasad. Melukai hati mereka samalah melukai diri kita sendiri. Sakitnya mesti terasa kerana saraf iman kita sama. Iman itu akar, buahnya kasih sayang. Jika mereka  bersalah sekalipun, mereka masih berhak mendapat kasih sayang kita. Apatah lagi jika sekadar ‘ter’salah.

Kesukaran mendidik diri sewajarnya meningkatkan kesabaran kita mendidik orang lain. Jangan kasar. Jangan marah. Perlembutkan bahasa, lunakkan sentuhan… kemukakan hujah secara ilmiah dengan bujukan dan kemesraan. Begitu Rasulullah saw mengajar kita. Yang benar, mesti diperjuangkan secara yang benar juga. Kesalahan orang lain, jangan diledakkan di khalayak ramai (termasuk laman sosial di internet) tanpa bersemuka dengan yang berkenaan terlebih dahulu. Dan sebelum bersemuka, tanamkan dalam hati… aku berbuat demikian demi kasih sayang dan cintaku kepada saudara muslim ku.

Siapa yang mencari kebaikan, akan bertemu kebaikan. Orang yang baik berhak bertemu dengan orang yang baik sepanjang perjalanan hidupnya. Sekalipun, dia bertemu dengan ‘orang yang jahat’ namun kebaikan jualah yang akan dapat dirasai daripada kejahatan itu. Bukan soal siapa yang kita temui, tetapi siapa kita ketika menemui mereka.

Bertemu dengan orang, seperti bertemu dengan makanan. Ada makanan yang lazat, berzat dan berkat. Ada makanan yang tidak sedap, jangan mencelanya. Tinggalkan dengan baik. Maka begitulah dengan kenalan mu. Jika ternyata, mereka tidak dapat membawa kita menjadi lebih baik… tinggalkan. Tetapi jangan memutuskan. Jarakkan diri, tetapi jangan mencelanya. Dia akan bertemu dengan orang yang lebih baik daripada kita dan kita akan bertemu dengan orang yang lebih baik daripadanya.

Insya-Allah, jika kita berani berbuat demikian, belenggu yang mengikat hati dan diri kita akan terungkai. Kita akan terbang lebih tinggi setelah belenggu itu terungkai. Dia pun akan melonjak lebih jauh tanpa kehadiran kita di sisi. Begitulah, kekadang perpisahan itu lebih baik daripada pertemuan… asalkan tidak ada permusuhan.

Apapun, sayangilah diri sebelum menyayangi orang lain… kerana itu petanda kesempurnaan iman: 

SAYANGI DIRI SEBELUM MENYAYANGI ORANG LAIN

“Ustaz, kerana sayang anak-anaklah saya jadi begini,” kelohnya perlahan.
“Puan telah terkorban,” balas saya juga perlahan.
“Saya terkorban kerana berkorban.”

Saya diam. Perlahan-lahan saya renung keadaannya yang daif. Kakinya yang membengkak. Badannya yang sembab. Mukanya yang pucat. Penyakit tiga serangkai telah menyerangnya – darah tinggi, lemah jantung dan kencing manis. Saya dijemput oleh suaminya untuk memberi sedikit-sebanyak nasihat bagi menenangkan hatinya.

Saya masih ingat kata-kata suaminya, “Ustaz, tolong buat sesuatu pada isteri saya. Dia dalam keadaan yang sangat murung. Hampir tidak pernah senyum. Penyakitnya pun semakin berat. Dia perlukan keyakinan untuk sembuh. Jika tidak… “

Tanpa banyak bertanya saya terus memberi persetujuan. Sungguhpun kami berdua hanya kenalan jauh tetapi hajat seorang muslim terhadap saudaranya menjadikan kami dekat. Dan petang ini, saya meluangkan masa untuk bercakap-cakap dengan isteri yang berusia lewat 40’an ini.
“Puan, berkorban tidak semestinya terkorban…” pujuk saya perlahan.
“Mengapa ustaz kata begitu?”
“Sekarang, puan mesti memiliki harapan dan keyakinan yang tinggi untuk sihat,” kilas saya menangguhkan jawapan pada pertanyaannya.
“Entahlah… saya seolah-olah putus harapan. Macam manalah anak-anak yang tinggalkan di rumah sekarang. Sudah dua bulan saya ditahan di rumah sakit begini…”
Saya benar-benar simpati, malah empati melihatnya. Masih terngiang-ngiang kata suaminya, “Ustaz, isteri saya sakit sebab terlalu banyak berkorban untuk anak-anak. Sejak anak-anak masih kecil, siang malam dia memberi tenaga, fikiran dan perhatiannya untuk membesarkan anak-anak. Risau dan bimbangnya hanya untuk membesarkan anak-anak. “
“Lalu… kerana itu dia mengabaikan kesihatannya?” tanya saya kepada suaminya.
“Ya. Bukan itu sahaja, dia langsung tidak pernah gembira hanya untuk menggembirakan anak-anak. Kesihatan, pelajaran, makan-minum, pakaian dan segalanya tentang anak-anak dijaganya dengan rapi. Tetapi makan-minumnya sendiri terabai. “

Saya menggeleng-gelengkan kepala. Ini prinsip hidup lilin…membakar diri untuk menerangi orang lain.
“Ustaz, apakah ada salah saya, hingga takdirnya saya menerima nasib begini?” tanya ibu itu menyentap kembali perhatian saya kepadanya.
“Salah puan memang ada…” jawab saya.
“Salah saya?” dia tersentak. Riak mukanya semacam tidak percaya.
“Puan seharusnya menyayangi diri dahulu sebelum menyayangi orang lain,” jawab saya pendek.
“Bukan orang lain ustaz, anak-anak saya sendiri!”
“Sekalipun kepada anak sendiri.”
“Itu mementingkan diri namanya!”
“Tidak! Menyayangi diri sendiri untuk menyayangi orang lain bukan mementingkan diri. Malah itulah sewajarnya kita lakukan,” pintas saya. Nampaknya, saya telah ‘berjaya’ membuat dia melenting, marah dan memberi respons. Itu bagus. Sekurang-kurangnya dia telah keluar daripada zon kemurungan dan sindrom membisu yang dialaminya sekian lama.
“Mengapa demikian?”
“Hanya orang yang ada kasih sayang sahaja mampu memberi kasih sayang. Logiknya, hanya orang yang ada wang, mampu memberi wang,” terang saya.

Sekarang dia pula terdiam. Termenung agak lama. Saya biarkan sahaja dia dengan fikiran dan perasaannya.
“Puan, sebenarnya hanya orang yang sihat sahaja dapat menjaga kesihatan orang lain. Sekarang, cuba lihat… apabila puan sakit, siapa yang hendak menjaga anak-anak puan di rumah? Padahal kalau puan sihat, puan boleh menjaga mereka sekarang.”

“Saya tak faham ustaz, apa yang sedang berlaku sekarang. Tolonglah jelaskan,” rayu wanita itu.
“Baiklah, mari kita fahami dahulu apa yang telah berlaku. Kemudian kita cuba fahami apa yang sedang berlaku. Dan akhirnya, rancang apa yang perlu kita lakukan nanti.”

Mendengar kata-kata saya dia mula mengubah posisi badannya. Daripada berbaring kepada mengangkat badannya lantas bersandar di birai katil. Alhamdulillah, itu petanda positif. Mengubah posisi fizikal adalah proses merubah emosi dan minda. Bukankah untuk meredakan kemarahan kita dinasihatkan agar menukar posisi badan?

“Apa yang telah berlaku dahulu adalah satu kesilapan. Puan seharusnya menjaga kesihatan badan, fikiran, perasaan dan jiwa semasa mengasuh, mendidik dan menjaga anak-anak.”
“Maksudnya ustaz?”
“Jaga diri puan dahulu sebelum menjaga anak-anak. Maksudnya, puan perlu menjaga kesihatan jiwa dan badan puan. Itu bukan pentingkan diri. Tujuan kita sihat ialah agar mampu menjaga kesihatan orang lain. Sayangnya, puan telah tersilap, puan terlalu menjaga anak-anak sehingga mengabaikan kesihatan sendiri. Akibatnya, puan jatuh sakit… dan sekarang anak-anak terabai! ”

Saya teringat kata-kata seorang pakar pendidikan, Sebenarnya orang yang mengabaikan kesihatan diri adalah orang yang paling mementingkan diri sendiri.” Ketika ditanya mengapa, beliau berkata,”Sebab apabila dia sakit, orang lain yang terpaksa menjaga dirinya. Sebaliknya, orang yang menjaga kesihatan diri… akan sihat. Apabila dia sihat, dia mampu menjaga orang lain yang sakit!”

“Betul juga kata ustaz, sekarang, anak-anak saya terabai dan saya sendiri pun sakit. Rugi-rugi…”
“Yang sudah, sudahlah. Kata bijak pandai, sebaik sahaja mengambil pelajaran daripada kesilapan semalam, ayuh kita lupakan. Fokus kepada hari ini. Sekarang mari kita memahami realiti terkini… Apa yang sedang berlaku sekarang?”

“Saya sedang sakit…”jawab ibu itu.
“Tidak, puan sedang dirawat untuk sihat!”
“Maksud ustaz?”
“Puan mesti bersangka baik dengan Allah dan bersangka baik dengan diri sendiri. Katakan pada diri, aku layak untuk sihat kembali. InsyaAllah, Allah akan berikan kesembuhan itu.”
Dia diam. Mukanya tunduk. Saya menambah kata,”Puan mesti sihat kerana puan memang sayangkan diri puan. Puan mesti sayangkan diri puan untuk menyayangi anak-anak puan. Itulah niat dan semangat yang perlu ada dalam diri puan sekarang. Inilah langkah terbaik untuk memulakan hari ini bagi menghapuskan kesalahan semalam.”

“Ustaz, saya akan sembuh?”
“Yakinlah pada bantuan Allah. Penyakit lahiriah ini akan mudah ditangani jika hati dan jiwa kita terlebih dahulu diubati. Tanamkan keyakinan, harapan dan sangka baik kepada Allah. Ujian sakit ini sebenarnya untuk tujuan itulah… bagi mengingatkan kita agar kembali kepada Allah. Kembali merintih, berharap dan mengadu kepadaNya.”

“Ustaz, tolong doakan agar saya nampak hubungan antara kasih sayang terhadap diri, manusia dan Alllah…”
“Puan, saya pun senasib dengan puan. Masih mencari-cari hakikat kasih sayang Allah. Namun, setakat ini apa yang saya tahu, kita tidak mampu menyayangi manusia lain selagi kita belum menyayangi diri sendiri. Dan kita tidak akan mampu menyayangi diri sendiri sebelum menyayangi Allah!”

Soalan-Soalan Yang Membongkar Siapa Syiah Sebenarnya

Jika berhujjah atau berdialog dengan orang-orang Syiah, kelompok Sunni pro-Syiah, Syiah dari segi politiknya atau kelompok pencinta kepada Revolusi Iran, Tanyakan kepada mereka mengenai soalan-soalan ini:

1) Kenapa tiada seorang Syiah di pusat tahanan Teluk Guatanamo?

2) Kenapa negara-negara Barat tidak menyenaraikan anggota militia Syiah dalam senarai pengganas? Contohnya seperti Hisbullat?.

3) Apa yang sebenarnya dilakukan oleh Hisbullat di selatan Lubnan? ( Mereka berkubu 30 km didalam sempadan Lubnan dan memenuhkan kawasan tersebut dengan masyarakat Kristian dari UN supaya tiada pun Mujahidden Sunni datang ke kawasan tersebut untuk menyerang Israel)

4) Tahukah anda peristiwa yang berlaku pada tahun 2006 merupakan drama bertaraf antarabangsa antara Syiah dan Hisbullat untuk menjaga sempadan Israel, sama seperti yang dilakukan oleh rejim Assad.

5) Kenapa droid milik Amerika asyik mengebom anggota Al-Qaeda dn tentera-tentera Syariah setiap hari di Yemen tetapi TIDAK PERNAH mengebom tentera Huthi Syiah di Yemen walaupun mereka tahu KEDUA-DUANYA di Yemen dan terlibat dalam pergolakan di sana?

6) Kenapa Perancis masih enggan menyenaraikan Hisbullat dalam senarai pengganas antarabangsa?

7) Mengapa France melakukan "Perbincangan" setiap hari tentang menghantar senjata untuk FSA yang boleh dikawal dari jauh dan dikesan oleh GPS, tetapi masih TIDAK PERNAH menghantar sebutir peluru pun sehingga sekarang?

8 ) Mengapa barat TIDAK PERNAH membenarkan untuk membentuk mana-mana negara Islam Sunni dengan undang-undang Syariah sepenuhnya, bukan di Afghanistan, Pakistan, Somalia, Mali, Yemen walaupun majority dari mereka mahukan undang-undang Syariah ini,,,, TETAPI mereka membenarkan Iran untuk menjadi negara Syiah TERBESAR mempraktikkan sepenuhnya Undang-Undang Syariah Syiah di teluk Arab?

9) MENGAPA Syiah telah dibenarkan untuk menyebarkan agama mereka di Afrika dan menukar 50% daripada Afrika kepada Syiah tetapi SEMUA PERTUBUHAN ISLAM BUKAN KERAJAAN ( NGO) adalah dilarang sama sekali daripada bercakap untuk menyokong Sunnah?

10) Mengapa Hisbullat, Iran, Iraq dibenarkan untuk membunuh DI KHALAYAK RAMAI di Syria tetapi Sunni dilarang sama sekali untuk mengatakan semudah perkataan "BANTULAH FSA" mereka akan ditangkap!



Kemudian tanyakan mereka soalan-soalan ini ;

1. Mengapa negara/kumpulan yang mahu menegakkan Islam tidak diiktiraf menang walaupun telah menang seperti FIS di Algeria dan Hamas.. begitu juga yang menang secara kekerasan sepertt di Afghanistan dan Somalia. Sebaliknya semasa perang Israel-Hezbollat pada 2006 yang lepas,  Hezbollat (baca Hizbus Syaitan seperti yang diberikan nama oleh Sheikh Yusuf Qaradhawi) cepat-cepat diumumkan sebagai pemenang? 

2. Mengapa serangan propaganda berbeza antara Sunni dan Syiah.. serangan propaganda terhadap al-Qaeda, Taliban dan jemaah-jemaah jihad yang lain adalah dengan maksud untuk memburukkan mereka tetapi serangan propaganda terhadap syiah untuk menaikkan imej mereka di mata dunia.


3. Mengapa sekatan dilakukan terhadap negara yang dikuasai Sunni yang benar-benar ingin menegakkan syariat Islam seperti sekatan penerbangan (flight tidak dibenarkan mendarat) seperti berlaku kepada Afghanistan zaman taliban dan sekatan perbankan dengan negara luar tetapi tidak dilakukan kepada Iran.
 

4. Mengapa kumpulan Sunni yang khusus memerangi Syiah di Pakistan iaitu Sipahi Sahabah dengan Lasykar Jankghuie dilabel pengganas oleh barat tapi sebelah syiah iaitu Tehrik Ja'fari tidak dilabel pengganas.

5. Mengapa tokoh-tokoh Syiah yang kononnya dimusuhi Barat dan Israel seperti pemimpin Iran bebas kemana-mana (boleh bermut'ah) dan boleh berucap di meja PBB..sedangkan pejuang-pejuang Islam diburu hingga ke lubang cacing hingga nak guna alat-alat selular pun tidak boleh kerana bimbang dikesan oleh satelit barat lalu dibunuh...inilah yang berlaku kepada pejuang-pejuang Sunni di Iraq, Afghan, Chechen, Palestin...
 


Soalan-soalan ini menjelaskan jawapannya bahawa Syiah sama ada IRAN, SYRIA, HEZBOS SYAITAN, SYIAH IRAQ bermain wayang dengan Israel disebalik peristiwa-peristiwa di Timur Tengah sekaligus mengesahkan sangatlah benar Syiah sebenarnya kakitangan Yahudi secara sedar dan Barat (Yahudi) sangat mengenali hati budi permusuhan Syiah terhadap umat Islam. Kita tidak lupa Syiah adalah berasal dari benih Yahudi Abdullah bin Saba' muncul selepas 10 tahun kewafatan Baginda S.A.W.

credit to fb 
Syria Care: Pertubuhan Penyayang Islam Membantu Syria
dan fb Abu Naaielah (Ustaz Nasim)